Diberdayakan oleh Blogger.
-OPEN-
Pin It

Fenomena yang terjadi pada tubuh manusia

Posted by : Tri Purwanto

Tanggal : Senin, 03 Desember 2012 16 komentar

Tidakkkah anda penasaran dengan fenomena aneh yang terjadi pada tubuh kita ?
saya sampai penasaran.,,.Baiklah ane akan memberi info berdasarkan fakta yang ada. Memang banyak fenomena yang terjadi pada tubuh kita, tapi saya hanya memberi yang 2 yang paling  terkenal.

1. Fenomena Deja Vu yang misterius

Pernahkan anda mengunjungi sebuah rumah untuk pertama kalinya dan tiba-tiba anda merasa familiar dengan rumah tersebut ? Atau pernahkah anda berada dalam suatu peristiwa ketika tiba-tiba anda merasa bahwa anda sudah mengalaminya walaupun anda tidak dapat mengingat kapan terjadinya ? itulah deja vu, salah satu fenomena misterius dalam kehidupan manusia. 
Definisi Deja Vu
Deja vu berasal dari kata Perancis yang berarti "telah melihat". Kata ini mempunyai beberapa turunan dan variasi seperti deja vecu (telah mengalami), deja senti (telah memikirkan) dan deja visite (telah mengunjungi). Nama Deja Vu ini pertama kali digunakan oleh seorang ilmuwan Perancis bernama Emile Boirac yang mempelajari fenomena ini tahun pada 1876.

Selain deja vu, ada lagi kata Perancis yang merupakan lawan dari deja vu, yaitu Jamais Vu, yang artinya "tidak pernah melihat". Fenomena ini muncul ketika seseorang untuk sementara waktu tidak dapat mengingat atau mengenali peristiwa atau orang yang sudah pernah dikenal sebelumnya. Saya rasa sebagian dari kalian juga sering mengalaminya.


Sebelum kita melihat mengenai deja vu, pertama, kita perlu mengetahui apa yang disebut dengan "Recognition Memory", atau memori pengenal.


Recognition Memory
Recognition Memory adalah sebuah jenis memori yang menyebabkan kita menyadari bahwa apa yang kita alami sekarang sebenarnya sudah pernah kita alami sebelumnya.

Otak kita berfluktuasi antara dua jenis Recognition Memory, yaitu Recollection dan Familiarity. Kita menyebut sebuah ingatan sebagai Recollection (pengumpulan kembali) jika kita bisa menyebutkan dengan tepat seketika itu juga kapan situasi yang kita alami pernah muncul sebelumnya. Contoh, jika kita bertemu dengan seseorang di toko, maka dengan segera kita menyadari bahwa kita sudah pernah melihatnya sebelumnya di bus.

Sedangkan ingatan yang disebut Familiarity muncul ketika kita tidak bisa menyebut dengan pasti kapan kita melihat pria tersebut. Deja Vu adalah contoh Familiarity.

Selama terjadi Deja Vu, kita mengenali situasi yang sedang kita hadapi, namun kita tidak tahu dimana dan kapan kita pernah menghadapinya sebelumnya.

Percaya atau tidak, 60 sampai 70 persen manusia di bumi ini paling tidak pernah mengalami deja vu minimal sekali, apakah itu berupa pandangan, suara, rasa atau bau. Jadi, jika anda sering mengalami deja vu, jelas anda tidak sendirian di dunia ini.
Teori-Teori Deja Vu
Walaupun Emile Boirac sudah meneliti fenomena ini sejak tahun 1876, namun ia tidak pernah secara tuntas menyelesaikan penelitiannya. Karena itu, banyak peneliti telah mencoba untuk memahami fenomena ini sehingga akhirnya kita mendapatkan Paling tidak 40 teori yang berbeda mengenai deja vu, mulai dari peristiwa paranormal hingga gangguan syaraf.

Pada tulisan ini, tidak mungkin saya membahas 40 teori tersebut satu persatu. Jadi saya akan memilih beberapa teori yang saya anggap perlu diketahui. Pertama, saya akan mulai dari teori psikolog legendaris, Sigmund Freud. Tapi sebelum itu, saya ingin menunjukkan kepada kalian sebuah gambar yang sangat terkenal. Ini dia :


Foto di atas adalah foto ilustrasi "Puncak gunung es" yang terkenal. Para ahli "otak" sering menggunakan ilustrasi di atas untuk menunjukkan seperti apa pikiran kita yang sebenarnya. Permukaan air adalah batas kesadaran kita. Pikiran Sadar kita adalah bongkahan yang muncul di atas permukaan laut. Sedangkan pikiran bawah sadar adalah bongkahan raksasa yang ada di dalam laut.

Menurut mereka, sesungguhnya sebagian besar informasi yang kita terima tersimpan di pikiran bawah sadar kita dan belum muncul ke permukaan. Hanya sebagian kecil dari informasi yang kita terima benar-benar kita ingat atau sadari. Prinsip ini adalah kunci penting untuk memahami Deja Vu.


Banyak teori - tori tentang De Javu ini kalian bisa mencarinya di google dengan kata kunci "Teori - teori De Javu"
Sejujurnya saya juga menikmati ketika mengalami De Javu. Jadi tidak perlu taku

Referrence (Wikipedia ,howstuffsworks.com)



2. Memahami fenomena Sleep Paralyze

Kamu membuka mata. Baru saja kamu tidur selama beberapa jam. Kamu bisa merasakan pikiranmu melayang-layang antara sadar dan tidak. Sambil berusaha mengumpulkan kesadaranmu, kamu mencoba untuk bangun. Tetapi, ada sesuatu yang tidak beres. Tubuhmu tidak bisa bergerak, nafasmu sesak, seakan-akan ada makhluk tidak terlihat yang menginjak dadamu. Kamu membuka mulutmu dan hendak berteriak, tidak ada suara yang keluar. Seseorang sedang mencekik leherku, pikirmu. Ada sesuatu yang tidak beres.


Ya, kalian mengerti maksud saya. Kita semua pernah mengalaminya. Sebagian menyebut fenomena ini dengan sebutan tindih hantu atau irep-irep. Entah apa kata resmi bahasa Indonesianya. Dulu, saya sempat mengira kalau kata fenomena ini disebut Lucid Dream. Namun, ternyata saya salah. Fenomena ini sebenarnya bernama Sleep Paralysis (Lumpuh Tidur) atau The Old Hag Syndrome.

Mereka yang mengalami fenomena ini kadang merasa ketakutan karena mengira sedang diserang oleh setan. Tidak bisa disalahkan. Zaman dulu, ada kepercayaan kalau fenomena ini diakibatkan oleh "Old Hag" atau "Penyihir" yang sedang menduduki dada korban. Dari situlah ia mendapatkan nama The Old Hag Syndrome.


Ketika ilmu pengetahuan mulai berkembang, nama The Old Hag Syndrome mulai ditinggalkan. Para peneliti lebih suka menyebutnya Sleep Paralysis (SP).

Lalu, pertanyaannya adalah: Apa yang menyebabkannya?

Menurut survey Gallup tahun 1992, hampir semua orang dewasa mengalami Sleep Paralysis, paling tidak dua tahun sekali. Jadi fenomena ini bukan sesuatu yang asing bagi manusia. Usaha untuk menelitinya telah berlangsung sejak tahun 1950an, namun baru benar-benar bisa dipahami ketika para peneliti mulai mengerti hubungan antara kondisi REM (Rapid eye movement) dengan mimpi.

Ketika kita tidur, kita akan memasuki beberapa tahapan tertentu. Memang ada banyak, namun kita hanya akan melihat dua tahapan besarnya, yaitu Non REM dan REM.

Ketika kita tidur, 80 menit pertama, kita memasuki kondisi Non Rem, lalu diikuti 10 menit REM. Siklus 90 menit ini berulang sekitar 3 sampai 6 kali semalam. Selama Non REM, tubuh kita menghasilkan beberapa gerakan minor dan mata kita bergerak-gerak kecil.

Ketika kita masuk ke kondisi REM, detak jantung bertambah cepat, hembusan nafas menjadi cepat dan pendek dan mata kita bergerak dengan cepat (Rapid eye movement - REM). Dalam kondisi inilah mimpi kita tercipta dengan jelas dan kita bisa melihat objek-objek di dalam mimpi.

Dr.Max Hirshkowitz, direktur Sleep Disorders Center di Veterans Administration Medical Center di Houston mengatakan kalau Sleep Paralysis muncul ketika otak kita mengalami kondisi transisi antara tidur mimpi yang dalam (REM dreaming Sleep) dan kondisi sadar.

Selama REM dreaming sleep, otak kita mematikan fungsi gerak sebagian besar otot tubuh sehingga kita tidak bisa bergerak. Dengan kata lain, kita lumpuh sementara. Fenomena ini disebut REM Atonia.

"Kadang, otak kita tidak mengakhiri mimpi atau lumpuh kita dengan sempurna ketika terbangun. Ini bisa menjelaskan mengapa tubuh kita menjadi kaku."

Menurut hasil penelitiannya, Dr.Hirshkowitz menyimpulkan kalau efek ini hanya berlangsung selama beberapa detik hingga paling lama satu menit. Namun, bagi korban, sepertinya pengalaman ini berlangsung sangat lama.

Lalu, bagaimana dengan perasaan adanya makhluk gaib yang muncul di kamar kita?

Florence Cardinal
, seorang peneliti lain mengatakan kalau halusinasi biasanya memang menyertai Sleep Paralysis. Kadang ada perasaan kalau ada orang lain di dalam ruangan atau bahkan kita bisa merasakan adanya makhluk yang sedang melayang di atas kita.

Lalu, kita bisa merasakan adanya tekanan di dada seperti sedang diinjak atau diduduki. Malah, ada beberapa korban yang melaporkan mendengar suara langkah kaki, pintu terbuka dan suara-suara aneh. Ini cukup menakutkan, tapi normal. Bahkan banyak peneliti yang percaya kalau fenomena "penculikan oleh alien" atau "diserang roh jahat" kebanyakan hanyalah halusinasi yang terkait dengan Sleep Paralysis.

Lalu, dalam kondisi apakah Sleep Paralysis biasa muncul?

Beberapa penelitian menunjukkan adanya kondisi tertentu dimana kemungkinan mengalami Sleep Paralysis akan menjadi lebih tinggi bagi seseorang. Mereka yang mengalaminya, biasanya adalah ketika yang bersangkutan tidur telentang.

Lalu, fenomena ini lebih sering terjadi pada mereka yang mengalami kelelahan yang berlebihan atau mereka yang jadwal tidur normalnya terganggu.

Dan luar biasanya, mereka yang biasa minum obat penenang akan menjadi lebih sering mengalaminya (Ironis bukan?).

Bagaimana kita menghindari Sleep Paralysis?

Ini ada beberapa tips yang dihasilkan dari penelitian klinis, yaitu:

1. Tidurlah yang cukup dan teratur
2. Kurangi Stress
3. Berolahragalah secara teratur

Dengan kata lain, gaya hidup sehat!

Tapi yang terpenting dari semuanya adalah, Jika kalian terlanjur mengalami ini, tidak perlu takut, karena fenomena ini hanya berlangsung sesaat dan akan segera berlalu.

Saya pertama kali mengalami Slee Paralyze memang mengalami ketakutan yang sangat mengerikan tapi seiring berjalannya waktu kita mulai terbiasa ..bahkan kita bisa mengandalikan mimpi lucid Dream melalu slee paralyze.

Referrence ( Wikipedia , 
world-of-lucid-dreaming.com , wired.com ,teman sekolah )




Readmore...

Pin It

Trick Internet Gratis 3 aon PC 25 November 2012

Posted by : Tri Purwanto

Tanggal : Senin, 26 November 2012 24 komentar

Karena akhir - akhir ini trick Banyak mati Saya akan memberikan trick yang masih bisa di pakai..
Trick ini Khusus Pengguna 3 aon yang habis kuota..baiklah langsung saja.
1.Download PV
2.Setelah selesai Extract PV
3.Buka privoxy.exe
4.Ganti Setting Mozila/Chrome

a.       Untuk Google Chrome :
·   Buka  Setting
·   Buka  Advanced Setting, cari network lalu buka change proxy setting
·   Lalu isikan settingan berikut; proxy = 127.0.0.1  port = 8118
b.      Untuk Mozila
·   Buka menu Tool lalu masuk ke option
·   Di Opsi Option buka tab Advanced
·   Ambil tab network
·   Lalu isikan settingan berikut; proxy = 127.0.0.1  port = 8118
 Contoh setting seperti gambar di atas
5.Enjoy..buka youtube full speed..tpi gk bisa langsung ke youtube ,cri dulu lewat google youtube musik ,lalu plih salah satu pencarian..










Tips download di IDM :
1.Buka IDM
2.Klik tab download , lalu Options
3.Pilih tab Proxy/socks
4.Centang Use Proxy , seperti gambar di bawah

5.Enjoy Download

NP : 1.Tidak Semua site bisa di akses atau mendownload di website tersebut.
        2.Jangan Harap bisa login website karena kita sedang anonymous
3. Tapi kalau untuk browsing bisa lewat http://bear-web-proxy.appspot.com/ atau http://proxycgi7.appspot.com/ jika ingin lebih banyak cari di google dengan kata kunci "web proxy appspot"
ini hanya untuk happy browsing. masukkan link ke dalam seperti gambar


Jika Trick sukses,,



Selamat mencoba
-Ganbatte-
Trick Work !!!!





Readmore...

Pin It

Deskripsi Kota Bukittinggi

Posted by : Tri Purwanto

Tanggal : Selasa, 06 November 2012 1 komentar

Baiklah agan saya akan..memberikan.. Deskripsi Kota Bukittinggi dalam bahasa inggris.Jika ingin di translate
ada auto transalte di sebelah kanan..
Di baca ya...!!


First of all I would like to give an appreciation of the books written by the brothers. Zulqayyim is, at its option to describe the phenomenon of the history of a town inland Minangkabau in the past. City that we know a lot of play since the Dutch colonial period, the Japanese, even after Indonesia's independence. Kurai Feed developmental process that later became the city of Bukittinggi, the author, described the narrative very interesting to read. When I listened to the passages built by the author on page after page, I did not realize that I had reached the final paragraphs historical narrative, even as it "really enjoyed" I forgot that I had to leave reviews for this book. It certainly is one indication of the success of a disclosure history, in which the author, was able to invite readers to "get in" and enjoy the "tour" of the past.
After realizing the moment the distraction research paper on this book, I re-read some of the items that is already dilalui.Saya start of the main ideas contained in the chapter-chapter exposition and related parts to the whole essay. When that feels that there is one question that bothers me, that is what I really want to explain the history of the city of Bukittinggi's exposure?. There are at least three fundamental tendencies that I think the author wanted to put forward in this book, first: the city in the process of formation of topographic aspect, morphological, and demographic, secondly, about the role of Bukittinggi in a variety of historical development at the macro level, and the three aspects of social changes and cultural implications of the changes that occur as the traditional social institutions villages into urban life.
In writing history, chronological and geographical restrictions is critical to the depth of analysis, but certainly thematic restrictions, more importantly, because in addition to the depth of analysis is also crucial perspectives that will be used. Often the extent of the thematic aspects of writing requires a large number of variables that appear in the discussion. This in turn led to mainstream writing tends to lose direction. This tendency is also visible from this book. The four chapters in addition to the introductory chapter and epilogue, each representing one variable and each stood all alone, at least, in chapter four and five. When the process of formation of the city of Bukittinggi, can still be understood in relation to social, cultural and economic background, the variable education and the city's role in the national movement to lose context.
Without wishing to give corrections to this book, on the occasion of sharing I will just offer an alternative perspective that may need to be considered in an analysis of the city of Bukittinggi, the perspective of cultural analysis in the framework of the community (emic approach). This approach is, at least, can complement historical structuralist explanations that have been put forward in this book.
The author of this book has initiated the formation history of the town of Bukittinggi description stating the social and cultural background. I had hoped that in this chapter there is a description of how the life of society and culture in Nagari Kurai before it became the "town" Bukittinggi. When the social structure of the Kurai has been presented properly, it is not the case with the background culture of the people. What these latter, I think, quite important. The process of a city, at least for the case of Bukittinggi, need to depart from the search aspects of the culture, because of Bukittinggi, in addition to being part of a large Minangkabau culture, the area is also known by the people themselves as Koto Rang Minang Agam.
Koto designation, can not be simply understood as the process of formation stages of development of new villages, but culturally, Koto Rang Agam further illustrate the concept of "cultural space" in which the culture of various communities transaction villages-villages took place in it. This title is also at once a symbol of the unification of Agam and rolling high. Between these two areas is not simply to "set apart", because of the strong interdependence of the two in many aspects, especially the economy. Determination of Bukittinggi as a ¬ gemeente by the Dutch in 1918 and later in 1930 is considered to be a culture of denial (unfortunately in this book the author does not complete the picture of how the Dutch tactics on the public reaction to the Dutch policy Kurai protesting over their land in 1906. Holland confronts the prince Kurai with the Agam Tuo, a divisive tactic to gain the Netherlands). Hence, the release of PP. 84 in 1999 no more and no less as ridiculous as the Dutch decision making gemeente, has invited the pros and cons about the problem of urban sprawl prolonged Dublin recently.
Traditional Minangkabau have set strictly about cultural areas in stages that shows the division of property and authority, where there is the highest authority in the villages. In addition, the authority of the autonomous villages (villages salingka custom) also regulates the procedure for entry of outside elements into an area traditionally nagari. From this aspect that seems to have a search on the development of a Koto Rang Nagari Kurai Agam. In the traditional leadership structures in Bukittinggi past, there is no mention of Commerce Penghulu outside leadership prince shoots at Nagari Kurai. Prince of trade has its own authority in the migrants. They are the powers of tribal prince who has the authority and the property itself. The presence of so-called-Surau Surau Trade as Trade Surau Balingka (which is now the Great Mosque), Surau Banuhampu in Aur Tajungkang and others, certainly nothing to do with this leadership structure. (See: Taufik Abdullah and S. Budhisantoso, 1983: 29)
Structural perspective used by the author in Bukittinggi town turned out to see the development in some instances gave preconception to the author to position Dublin as a city in colonial perspective, so that when explaining about how the ownership of the town of Bukittinggi not narrow the gap between the public dispute with Agam Kurai . I think that cultural explanations to the problems concerning the status of Bukittinggi for Agam is likely to be a solution to the problem of urban sprawl Bukittinggi is still just warm.
Regarding economic variables, Lewis Mombard never mentioned that the economy bringing in elements of modernization that was instrumental birth town (Lewis Mombard, 1950: 120-121). Modernization shown by the increasingly complex structure of life, both physically and institutions-pranatanya. This complexity difirensiasi spawned jobs. According Mombard difirensiasi and specialization is an important factor increasing urban social mobility. In addition to economic factors, the formation of the city is also determined by political factors, as we saw with the emergence of cities as centers of government colonies. However, in this regard, the authors conclude no clear relationship between vertical social mobility in Dublin with variable education run by the Dutch government, although a discussion of colonial education in Dublin already occupy a separate chapter in this book.
In terms of vertical social mobility as a result of an urban phenomenon difirensiasi and specialization of jobs, generally show that education was not a significant factor in the acceleration of the colonial period. According to Sartono Kartodirdjo, vertical mobility relatively slow due to the dualism of schooling based on racial discrimination and colonial reality itself (Sartono Kartodirdjo, 1999: 75-76). That means that the increase in graduate school is not always directly proportional to the vertical mobility. One other cultural implications that need to be considered here as a result of the emergence of Dutch schools is the creation of a new social strata from which further separates the natives from their traditional roots.
Since before the arrival of the Dutch, other than nobility strata of the indigenous, traditional education network has also occupied the role of ideology in social change. Social elite of the religion that emerged from the traditional education system has occupied a separate strata of society in the villages-villages around Dublin and its effect even across the boundaries of their own villages. Analysis of the town of Bukittinggi, would require an adequate explanation of the three strata mentioned that, when associated with cultural references Bukittinggi as Koto Rang Agam, especially in finding the relationship between several variables offered in this book.
Finally, the facts Bukittinggi past presented by the author in this book has enriched our knowledge about the history of the city inland (inland city), a historical unit that has not been touched. Meanwhile, what can I point out on this occasion, I hope that helps.


Silahkan di coment jika ada informasi yang salah


Source :
http://irhashshamad.blogspot.com
Readmore...

Pin It

Profil Sekolah SMA N 1 Bukittinggi

Posted by : Tri Purwanto

Tanggal : 0 komentar

SMA NEGERI 1 BUKITTINGGI
KOTA BUKITTINGGI
PROPINSI SUMATERA BARAT
JL. SYEKH M DJAMIL DJAMBEK NO. 36 BUKITTINGGI
TELP./ FAX  :  0752 22549 / 0752 626202
Readmore...

Pin It

Tentang saya

Posted by : Tri Purwanto

Tanggal : Kamis, 01 November 2012 0 komentar

Perkenalkan nama saya Tri Purwanto bertempat tinggal di Bukittinggi,Sumatra Barat kelahiran tahun 1995 umur saya hampir mendekati 17 tahun. Saya sekolah di SMA negeri 1 Bukittinggi.

Hobi saya adalah sport , menonton film , Travelling , dan paling saya sukai adalah segala yang berhubungan dengan Anime atau dengan sebutan Otaku dan Mengotak-atik komputer.
Saya orangya agak sedikit pemalas,di suruh belajar sama orang tua malas. Kegiatan yang sering saya lakukan adalah.duduk di depan kompi. Apalagi kalau udah nonton anime saya ketagihan sampai lupa waktu kadang-kadang.

Cita - cita saya adalah ingin menjadi Progammer atau Hacker (white hat atau black hat juga boleh ).gak ada lagi yang mau di ceritakan,uhhh...

Sekian Dari saya




Sobat blogger dan pengunjung

Readmore...

Popular Posts

VOCALOIDS 3

Copyright © 2012 Share info that Can be Share | Hatsune miku Theme | Designed by Johanes DJ